Ketika mulut tak bisa berkata, maka kuungkapkan semua dalam rangkaian kata

Jumat, 18 September 2015

Hal Kecil yang Berarti

Hari ini, saya banyak tertimpa hal-hal tidak terduga.

Tadi pagi, saya sampai di kampus sekitar pukul 7 pagi, karena memang ada kelas. Sesampainya saya di kampus, saya memarkirkan motor dan langsung masuk kelas. Saya menghabiskan waktu hampi kurang lebih 9 jam di kampus, lalu setelah itu saya langsung pulang. 

Nah, hal yang luar biasa ini terjadi ketika saya berjalan ke parkiran motor. Saat itu kebetulan saya sedang berjalan sendirian, karena teman-teman saya yang lain tidak pulang lewat parkiran motor itu. Ketika saya sampai di tempat tadi pagi motor saya di parkir, saya kaget karena motor saya tidak ada. Awalnya saya berpikir mungkin hanya dipindahkan posisinya, karena memang tidak jarang motor saya berpindah tempat parkir, karena memang lahan parkir yang terbatas.

Akhirnya saya berjalan sepanjang tempat parkir itu, tapi ternyata motor saya tidak ada. Saya berjalan lagi sambil mencari motor hijau saya. Setelah berjalan kurang lebih dua kali putaran, hasilnya sama saja, saya tidak bisa menemukan motor saya. 

Dengan penuh rasa panik, saya langsung menemui petugas parkir. Saya bertanya, tapi ternyata petugas itu pun tidak tahu. Saya lalu disuruh datang menemui pos satpam di dekat gedung fakultas teknik informatika dan sains, siapa tahu mereka melihatnya.

Setelah mengucapkan terima kasih, saya langsung berjalan cepat ke arah pos satpam. Pos satpam itu terbagi dua, ada yang di atas dan dibawah. Saya langsung menemui seorang pekarya yang duduk di pos satpam bawah, tapi pekarya tersebut malah menyuruh saya ke pos satpam di atas. Masih dengan rasa panik, saya langsung naik ke atas. Dannn....disanalah saya menemukan motor saya, lengkap dengan kuncinya.

Saya sangat bersyukur saat itu. Pikiran-pikiran negatif yang sebelumnya memenuhi pikiran saya langsung lenyap. Saya bertanya kepada satpam tersebut siapa yang memindahkan motor saya, dan beliau menjawab, "Iya, tadi ada anak-anak bawa motornya Mbak kesini."

Jujur, saya kaget. Kenapa? Karena saya tidak menyangka masih ada orang baik dan jujur yang masih mempedulikan hal-hal sepele seperti ini. Jujur saja, mungkin kalau saya jadi orang itu, saya tidak akan sampai sepeduli itu menaruh motor saya di pos satpam. 

Akhirnya, terima kasih kepada orang baik ini, saya bisa pulang ke rumah dengan aman.

Tidak, tidak cukup sampai disitu saja. Sekitar pukul setengah 8 malam ini saya sedang belajar karena besok ada tes. Saya beberapa kali kesusahan dan selalu bertanya pada teman saya yang beberapa hari kemarin sudah tes. Dia menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan baik, sambil sesekali memberi semangat pada saya. 

Berkali-kali saya melakukan kesalahan saat mengerjakan soalnya, tapi dia berkali-kali mengajarkan saya dan menolong saya mengerjakan soal. Lalu akhirnya, sekitar pukul 10 malam saya selesai belajar dan paham. 

Detik ini, ketika saya menulis di blog ini, berbagai macam pikiran muncul di benak saya. Betapa saya amat bersyukur pada Tuhan, ditengah-tengah dunia yang kian lama kian jahat ini, masih ada orang yang peduli dan baik pada saya. 

Mungkin bagi kalian, ini hanyalah hal sepele. Ya, lagipula memang seharusnya manusia hidup seperti ini, iya kan? Tapi, siapa yang menyangka hal-hal sepele ini bisa merubah orang lain ke jalan yang lebih baik? Bisa membuat orang lain untuk terus merasakan kehadiran Tuhan dalam diri kalian. Saya sendiri, jika membaca tulisan ini mungkin akan berpendapat sama. 

Bagaimana pun itu, tak peduli hal yang kau lakukan kecil atau besar, memalukan atau tidak, selalu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kau tak tahu kan seberapa berartinya hal itu bagi mereka?:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar