Minggu, 29 Januari 2017
Hello, You
Sabtu, 07 Januari 2017
Rindu
Senja dan hujan.
Dua gerbang rindu yang selalu membawaku pada rasa syukur berujung perih.
Hangatnya senja memaksa masuk pada memori otakku dan memainkan tawa renyah kita yang dulu terukir pada hal-hal bodoh dan konyol, sedang rintik hujan mengalirkan titik-titik penyesalan dan mengubahnya menjadi titik-titik airmata.
Lalu, hujan di kala senja?
Maka aku menangisi tawa. Yaa, terkadang aku menertawai tangis. Tergantung bagaimana cara kenangan menikam aku dengan seenaknya.
Perlahan, dengan tertatih, kututup gerbang rindu itu dan memasuki gerbang baru. Mencampakkan senja dan hujan yang bergantian meruntuhkan tiap bata merah yang kususun untuk menciptakan gerbang baru.
Tunggu, kau mengertikan maksud dari perkataanku? Maaf, bukan maksudku merendahkan IQ-mu atau apapun itu. Hanya saja terakhir kali aku mengatakan penjelasanku padamu, maksudku malah tidak tersampaikan.
Maksudku--ya, arti perkataanku tadi--adalah aku yang kali ini adalah aku yang meninggalkanmu dan memulai yang baru! Kau paham? Apa masih perlu kuulangi?
Tidak apa-apa, aku tahu memulai yang baru berarti mempersiapkan diri pada akhir kisah yang sama. Daripada aku terus hidup untuk merindu dan mengumpati hidup karena masa lalu, ya kan?
Sudahlah, kubilang tidak apa-apa! Aku tidak perlu penjelasan-penjelasan klise tentang itu semua. Setidaknya, orang-orang di sekitarku--yang kupercayakan untuk membagi kisah hidup--tak akan merah telinganya mendengar kisahku yang terpaku masa lalu.
C'est la vie, sayang, c'est la vie. Itulah hidup!
Apa? Kau kecewa, ya, kehilangan salah satu mainanmu? Ya, kau kan pemain perasaan terbaik yang pernah kukenal. Ada yang salah?
Baik, baik. Tidak usah dipermasalahkan lagi. Sebagai gantinya, aku telah menitipkan rindu, sama seperti kau yang menitipkannya pada senja dan hujan.
Sudah, tidak perlu mengeluarkan puppy eyes-mu yang sering kau lakukan dulu. Ingatkan? Yang membuatku terlihat seperti anjing pada majikan? Haha... Bodoh sekali, ya, aku waktu itu.
Pantas saja kau jadi pemain perasaan paling hebat. Sepertinya mengasyikan melihatku--tunggu, apa sebutan mereka?--ah, buta akan cinta! Memang, schadenfreude--kesenangan di atas penderitaan orang lain--terkadang membuat kita bahagia. Ya, manusia kan makhluk egois.
Eh, maaf! Maaf! Aku malah membicarakan hal-hal lain. Yaa, kau tahulah. Mengenang adalah perasaan paling luar biasa yang bisa membuat seseorang hidup atau mengakhiri hidup.
Baik, seperti kataku tadi, aku menitipkan rinduku untukmu. Maka, ketika rindu merasuk, bawalah matamu pada kerlipnya bintang dan gelapnya malam. Di sana dapat kau temukan rindu dan hatiku yang tumbuh untukmu, walau kini ia sudah belajar merelakan.
Ngomong-ngomong, selamat tahun baru! Seperti biasanya, tahun baru untuk awal baru, bukan?:)