Lagi, dengan rasa syukur yang luar biasa, aku bertemu lagi dengan satu dari sekian banyak favoritku. Desember.
Hampir 22 Desember yang kulewati bisa memberiku banyak arti dalam kehidupan, terutama di Desemberku yang satu ini. Desemberku yang ke-22.
Aku banyak memilih. Aku banyak mengambil risiko. Aku banyak mengalami kegagalan. Aku banyak menyesal. Tapi, aku selalu tersenyum.
Karena nyatanya, sesering apapun aku gagal, sebesar apapun penyesalanku, aku selalu menemukan makna dibalik semua itu.
Aku menyadari bahwa pilihan hidupku tidak selalu benar. Aku menyadari semua yang benar itu tidak selalu baik. Aku menyadari semua yang baik itu tidak selalu menyenangkan. Dan aku menyadari, semua yang menyenangkan membutuhkan pengorbanan.
Aku amat bersyukur pengorbanan-pengorbananku membuahkan hasil: tawa, tangis, guyonan, sesal, kecewa, dan ketidak pedulian.
Ya, tidak peduli pada mereka yang membuat pengorbananku sia-sia. Tidak peduli pada mereka yang berusaha menjatuhkanku. Tidak peduli pada mereka yang menyalahkanku. Tidak peduli pada mereka yang menekanku.
Karena dengan semua yang aku rasakan, aku menjadi diriku yang ada saat ini, diriku yang ada dalam perjalananku menuju 22.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar