Ketika mulut tak bisa berkata, maka kuungkapkan semua dalam rangkaian kata

Kamis, 07 Desember 2017

Perjalanan Menuju 22

Lagi, dengan rasa syukur yang luar biasa, aku bertemu lagi dengan satu dari sekian banyak favoritku. Desember.

Hampir 22 Desember yang kulewati bisa memberiku banyak arti dalam kehidupan, terutama di Desemberku yang satu ini. Desemberku yang ke-22.

Aku banyak memilih. Aku banyak mengambil risiko. Aku banyak mengalami kegagalan. Aku banyak menyesal. Tapi, aku selalu tersenyum.

Karena nyatanya, sesering apapun aku gagal, sebesar apapun penyesalanku, aku selalu menemukan makna dibalik semua itu.

Aku menyadari bahwa pilihan hidupku tidak selalu benar. Aku menyadari semua yang benar itu tidak selalu baik. Aku menyadari semua yang baik itu tidak selalu menyenangkan. Dan aku menyadari, semua yang menyenangkan membutuhkan pengorbanan.

Aku amat bersyukur pengorbanan-pengorbananku membuahkan hasil: tawa, tangis, guyonan, sesal, kecewa, dan ketidak pedulian.

Ya, tidak peduli pada mereka yang membuat pengorbananku sia-sia. Tidak peduli pada mereka yang berusaha menjatuhkanku. Tidak peduli pada mereka yang menyalahkanku. Tidak peduli pada mereka yang menekanku.

Karena dengan semua yang aku rasakan, aku menjadi diriku yang ada saat ini, diriku yang ada dalam perjalananku menuju 22.

Rabu, 11 Oktober 2017

Happy Birthday, TAPF!

To my dearest one TAPF,


HAPPY BIRTHDAY! 


Lol i dont know how is your reaction right now after "the gifts" i gave to you. (omg i hope i could saw it right now)

Btw, firstly i want to say something. Dont overthink about our problem, about how i mad at you.


Well yeah, i mad at you at that situation. Its all because i was so tired and it was my second period's day. As you know, the day before, my shift was closing, and the day after is opening, so i didnt sleep well.


And jreng jrengg, the hectic day was came! Before that, i had a headache because so much baloons exploded. And in those situation and others, someone yelled at me when I accidentally hit her. Oh yeah.

I was too angry so i didnt want to saw you. But Thank God after that hectic moment, kak Rommy told me to break. Without a second thought, i said yes. 

At the break time i think about it over and over again. And, it was nobody fault, its because we were so hectic so our emotional stability didnt work properly. Actually i cried at the break time, but then kak Rommy came and i wanted to hide it. I was too shy to cry in front of someone. Oh btw i cried because i was too angry to the situation and i was too scared to face you lol.

Kak Rommy came and said "sabar ya la, tadi Acinya juga udh minta maaf juga kok ke yang lain." And after he said it, something evil came to my mind! "Oh, gimana kalau ini jadiin alesan buat surprise aja, kak!"

I just need around 2 seconds until i heard "oh bener juga la, boleh tuh!" lol

And, we made some plan, i did some act and he was in charge in ngomporin. I asked kak Irfan and others too~

And yeah, it worked. You said sorry, and I acted, and you cried more and felt guilty. (I actually saw you cried when you worked in front of the computer, really, i want to hug you. sooorrryyyy!!)


And the damn thing is the day after. The situation when i at the cashier and......minus. And sht, i need your help. On the other hand i need to act like i still mad at you. I actually so confused, and i really want to  gave up. But theeennn you were so nice to me, so i thought you still felt guilty about what happened. So, i continued my act lol!


Oh btw, after i arrived at home, i found a strawberry milk on my bag. Thankyouu! i just realized it after i opened my bag at home.  Oh and the letter too! Thankyou for giving me a hint to me for continue the drama until now!!! lol!


Well, thats all i think. So i just want you to know, dont feel guilty anymore, dont feel or think anything around me, just let it be. 90% of it was fake. lol! (eh, what i posted on WA too! i dont know why but the timing was so right! On that day Lin* shopping posted something about anger and zodiak, so i posted it anyway!)


As you said, "..hope we are not falling apart bcs of this.." I am the one who want to apologize for making you feel so much guilty. I heard from kak Rommy that you afraid that i was still mad at you when i actually dont. 


Sorry for wasting your time to think about this sooo much! Its only an act, really! I know you too well so when it happened, i know you really really didnt mean it. I was on my mood-swing and you had a headache because so much request. I know it, really.

Well, its all for what happened. 


Back to my plan, i wish you all the best for the birthday! Sorry for making you feel confused, angry, or teary, or anything. I hope what happened to us give us so much strength to our friendship. Couldnt describe it on words, but i dont think that you are the one who receive a gift, because your existence is one of God's gift for my life. I am so thankful for each moments i spent with you.

Thankyou for always caring me, for always right beside me when i need you.

Thankyou for teaching me how to be a woman when im only a girl.

Thankyou for always listening to me when i need someone to tell a story.

Thankyou for sharing your happiness and sadness to me eventough all i can do is sit and doing  nothing.

And so much thankyou that i cant say it one by one, I am so thankful for your existence as my bestfriend, my sister, my best of the best!



I hope you enjoy your special day today! I wish so much happiness and joyful around you for today, tomorrow, and forever. May God bless you even moreee!




With a never ending friendship love,


PCM

Selasa, 11 Juli 2017

Kosong

Waktu terus melaju. Hari ini, lagi-lagi benakku penuh dengan hal yang aku sendiri tak mengerti. Hanya bayang tak jelas yang mengelabui dan menjelma menjadi realita.

Mereka kembali mengajukan tanya, dan kembali kulontarkan jawaban bernada canda. Tak tahu bahwa tawaku hanyalah kamuflase pada setiap monokrom dalam kehidupan.

Duniaku sunyi ditengah-tengah keramaian. Sebesar apapun usahaku untuk keluar pada titik jenuh, nyatanya aku hanya berlari pada sesuatu yang tidak memiliki akhir.

Mungkin, ini cara Tuhan menegurku. Terlalu percaya bahwa aku mengarungi lautan problema dengan kendali kapalku sendiri. Lupa bahwa Sang Pencipta-lah yang mengatur semesta.


Maybe everyone have something that they need to hide. Even for the people they loved. - The Amazing Spiderman 2

Jumat, 31 Maret 2017

Puzzle

Aku menganalogikan hidupku bagai puzzle.

Aku benar-benar menyukai puzzle. Potongan-potongan kecilnya memberi sebuah tantangan tersediri bagiku. Di saat anak-anak lain memilih untuk bermain boneka, masak-masakan, dan lainnya, aku lebih memilih puzzle.

Potongan puzzle yang jumlahnya banyak terkadang memang membuatku kesal, apalagi saat puzzle itu tidak memberikan petunjuk tentang gambaran dari puzzle itu.

Tapi, di saat aku menemukan pasangan dari tiap potongan, aku tidak bisa membayangkan betapa senangnya diriku. Tiap potongan kecilnya mulai memberikan gambaran nyata dan aku mulai tahu apa yang mulai digambarkan. Sialnya, aku tidak selalu benar. Terkadang aku salah memasangkan tiap potongannya, bahkan antar potongannya tidak menyatu.

Untungnya aku tidak menyerah atau memaksakan tiap potongannya. Aku terus berusaha mencocokkan tiap potongannya untuk menemukan gambaran dari puzzle itu, dan berusaha untuk tidak merusak puzzleku.

Tahu apa yang selama ini sudah aku dapatkan?

Aku menemukan kebahagiaan dari keluargaku, kesetiaan teman-temanku, dan rasa syukur atas masa lalu.

Saat ini aku sedang menyusun puzzle lainnya. Tiap potongan puzzle ini sedang berusaha aku cocokan, tapi aku belum menemukan gambaran apapun dari puzzle ini. 

Yang pasti, aku tidak akan menyuruh seseorang untuk menunggu sampai puzzleku selesai, karena aku tahu seberapa membosankannya menunggu.Namun jika dia memaksakan dirinya untuk menunggu, maka lebih baik bantu aku menemukan gambaran lain dari tiap potongan puzzleku. Siapa tahu ada gambar yang indah antara kami:)




*searching for a puzzle* *cost too much* *forget about buying a puzzle* 

Jumat, 24 Maret 2017

Berhenti

Kupikir ini sudah berakhir
Aku bahagia, walau tak ada yang tersisa
Harapan hilang, lenyap
Digerogoti waktu dan kenyataan

Hadirmu jadi hambatan
Menghempas diri pada kenangan
Yang tak bisa mengembalikanku
Pada senyuman, harapan, kisah bahagia

Mari kita berjanji
Untuk tidak saling mengucap sumpah
Kita terlalu bahagia hari ini
Bukan logika, perasaan jadi pemerannya

Mari kita berjanji
Untuk tidak saling mengucap sumpah
Sebelum kita jatuh terlalu dalam
Kita hentikan sampai di sini

Salahkan aku, karena ini egoku
Tak mau mengulang masa lalu
Tak mau dirundung rasa bersalah
Jangan hempas aku lagi

Bisakah kita seperti sekarang
Aku benci mengakuinya
Perasaan jadi taruhan
Aku tak bisa melepasmu

Mari kita berjanji
Untuk tidak saling mengucap sumpah
Kita terlalu bahagia hari ini
Bukan logika, perasaan jadi pemerannya

Mari kita berjanji
Untuk tidak saling mengucap sumpah
Sebelum kita jatuh terlalu dalam
Kita hentikan sampai di sini

Selasa, 21 Maret 2017

Dream

You know, you only live once
They said we need to follow our heart
With faith and believes, baby
Oh we should chase our dreams

Here I am running to you
Giving you all my heart, all my love
Cause this is what my heart wants
And my dream is be with you

I will never gonna miss this chance
To be with you, be with you
Every single day I'm dreaming you
To be with me, be with me

No matter what my life will bring
You are my dream, oh you are my everything~

So baby, will you grab my hand?
Hold on tight, yeah hold on tight
We'll fly through the sky, oh baby
Cause we belong to each other

I will never gonna miss this chance
To be with you, be with you
Every single day I'm dreaming you
To be with me, be with me

No matter what my life will bring
You are my dream, oh you are my everything~

Sabtu, 18 Februari 2017

Nyamuk

Nging...nging...nging...
Bisingmu mengusik hening malamku
Perlahan tapi pasti
Nging...nging...nging...

Dengan kejinya moncongmu meracuni tubuhku
Rasa gatal menjalar
Bintik kemerahan menyebar

Lihat!
Lihat apa yang kau lakukan terhadapku!
Teganya kau membuat bentol pada tubuhku
Tubuh yang dititipkan Sang Pencipta untuk kujaga

Kubiarkan semuanya berlalu
Hilang ditelan balsem
Dan bau kayu putih melingkupi

Ternyata, aku salah
Kupikir kekejianmu akan berhenti sampai di sini
Dasar kau binatang jalang!

Trombosit tubuhku menghilang
Hilang ditelan virus-virus hina dari hidupmu
Dan berakhir infus yang menancap pada kulit tanganku


Ketika kegilaan melingkupi, sajak ini tertuang bersama ketidakwarasan saya dan sepupu saya~😂

Sabtu, 11 Februari 2017

Ironi

Sudah bukan hal aneh ketika seseorang beranjak pergi. Ironi kehidupan. Datang, membangun memori, lalu pergi seenaknya.

Hal terburuk dalam memori adalah melupakan dengan sengaja. Semakin dicoba, semakin terkenang. Salah siapa? Entahlah. Bukan aku, bukan kamu. Mungkin...waktu?

Tapi aku tak lagi terkejut ketika sudah tak diizinkan. Tak lagi kukutuki hidup dan ratapi nasib. Bukan salah ironi, drama memang terjadi dalam hidup.

Angan dijungkir balikkan kenyataan. Sesal? Ya dan tidak. Kesal? Ya dan tidak. Walau akhirnya perlu meraba lagi jalan yang ditempuh, tapi aku tak keberatan.

Banyak yang bisa dipelajari dari seseorang yang terlanjur mengecewakan. Banyak senyuman yang tersungging dari airmata yang jatuh. Semua butuh proses. Percaya saja, semua diatur oleh Yang Mahakuasa.

Aksaraku ini menebas rindu dari ironi yang masuk dalam kosongnya hidup. Memudarkan ruang dan mengompromikan waktu, agar tidak menggoyahkan teguh.

Jumat, 10 Februari 2017

Harta Karun

Kubuka lembaran baru
Ketika sosokmu menghapus pilu
Sendu buyar dengan lekuk senyummu
Ragamu membutakan jiwaku

Sejenak kuyakin ini intuisi
Tak ingin mengulang ironi
Ternyata hadirmu jadi bukti
Untuk bisa melabuhkan hati

Ingin kuungkap arti degup jantungku
Namun mulutku membisu
Tiap kulihat tatap teduhmu
Datang merayu

Layaknya harta karun
Kubiarkan semuanya hilang tersembunyi
Ego menakluk hati
Sampai tak tersadari

Layaknya harta karun
Kubiarkan semuanya hilang tersembunyi
Hingga saatnya nanti
Kau temukan aku disisimu

Minggu, 29 Januari 2017

Hello, You

Matahari menerobos masuk kala tanpa sadar retinaku menangkap kehadiranmu. Berbekal lensa kamera kita mengabadikan alam yang memberi keindahannya. 

"Excuse me? Hai, could you help me to take a picture of us?" kata wanita yang kusebut sebagai kakak, menunjuk aku dan mama yang berdiri menyunggingkan senyum. 

Kau memalingkan mukamu dari sesuatu yang sedari tadi kau pegang.

"Oh, sure," jawabmu, dengan lekuk senyum dan surai coklat kehitamanmu.

Detik-detik selanjutnya, semuanya berjalan seperti orang asing pada umumnya: memotret, melihat hasilnya dengan "its alright"ku (walau sedikit kecewa karena backlight), dan berterima kasih.

Sederhana, bukan?

Tapi ada suatu hal yang membuatku tergerak. Maksudku...ah entahlah. Aku tidak bisa menjelaskannya secara sederhana.

Kala itu kita bertemu lagi, di sisi lain di taman itu. Dengan keindahan alam dan cerahnya hari itu, aku mengabadikan alam. Hei, aku tidak melebih-lebihkan. Hari itu memang luar biasa indah, bukan?
Beberapa karyawan membersihkan lingkungan taman itu, menyisakan beberapa bunga teratai yang masih tumbuh dengan indahnya. Dan, klik! Tanpa berpikir panjang aku memotretnya.

Sesungguhnya aku tahu kau ada di ujung jalan itu, berjalan ke arah yang berbeda denganku. Tapi siapa yang sangka bahwa ternyata kita saling memerhatikan? Karena setelah kita berpapasan (dan aku dengan bodohnya pura-pura tidak melihatmu), kau juga memotret teratai itu!

Tenang, aku tahu itu mungkin hanyalah kebetulan yang kuharap benar adanya. Aku sendiri tahu bahwa teratai itu menarik, apalagi warnanya yang luar biasa cantik.

Aku tidak berharap terlalu jauh karena pada akhirnya (kecuali Tuhan berkehendak lain), hanya satu kesempatan itu yang kupunya untuk menemuimu.

Hahaha! Sudahlah. Anganku terlalu jauh untuk menggapaimu dan menjadikanmu sebagai teman penaku.

Tapi maksudku menuliskan ini adalah ingin menunjukkan rasa terima kasihku. Berada di tengah kerumunan orang asing membuatku sedikit tak nyaman, dan nyatanya kehadiranmu yang (mungkin) memerhatikanku membuatku serasa terhempas ke langit ke tujuh (yaa..walau aku sendiri tak tahu dimana letaknya langit ke tujuh).

Itu saja, mungkin? Walau aku yakin kau tak akan mungkin pernah melirik tulisan acakku ini, tapi kuharap rasa terima kasihku lewat seruan doa tersampaikan padamu, terataiku.;)




Sabtu, 07 Januari 2017

Rindu

Senja dan hujan.
Dua gerbang rindu yang selalu membawaku pada rasa syukur berujung perih.

Hangatnya senja memaksa masuk pada memori otakku dan memainkan tawa renyah kita yang dulu terukir pada hal-hal bodoh dan konyol, sedang rintik hujan mengalirkan titik-titik penyesalan dan mengubahnya menjadi titik-titik airmata.

Lalu, hujan di kala senja?
Maka aku menangisi tawa. Yaa, terkadang aku menertawai tangis. Tergantung bagaimana cara kenangan menikam aku dengan seenaknya.

Perlahan, dengan tertatih, kututup gerbang rindu itu dan memasuki gerbang baru. Mencampakkan senja dan hujan yang bergantian meruntuhkan tiap bata merah yang kususun untuk menciptakan gerbang baru.

Tunggu, kau mengertikan maksud dari perkataanku? Maaf, bukan maksudku merendahkan IQ-mu atau apapun itu. Hanya saja terakhir kali aku mengatakan penjelasanku padamu, maksudku malah tidak tersampaikan.

Maksudku--ya, arti perkataanku tadi--adalah aku yang kali ini adalah aku yang meninggalkanmu dan memulai yang baru! Kau paham? Apa masih perlu kuulangi?

Tidak apa-apa, aku tahu memulai yang baru berarti mempersiapkan diri pada akhir kisah yang sama. Daripada aku terus hidup untuk merindu dan mengumpati hidup karena masa lalu, ya kan?

Sudahlah, kubilang tidak apa-apa! Aku tidak perlu penjelasan-penjelasan klise tentang itu semua. Setidaknya, orang-orang di sekitarku--yang kupercayakan untuk membagi kisah hidup--tak akan merah telinganya mendengar kisahku yang terpaku masa lalu.

C'est la vie, sayang, c'est la vie. Itulah hidup!

Apa? Kau kecewa, ya, kehilangan salah satu mainanmu? Ya, kau kan pemain perasaan terbaik yang pernah kukenal. Ada yang salah?

Baik, baik. Tidak usah dipermasalahkan lagi. Sebagai gantinya, aku telah menitipkan rindu, sama seperti kau yang menitipkannya pada senja dan hujan.

Sudah, tidak perlu mengeluarkan puppy eyes-mu yang sering kau lakukan dulu. Ingatkan? Yang membuatku terlihat seperti anjing pada majikan? Haha... Bodoh sekali, ya, aku waktu itu.

Pantas saja kau jadi pemain perasaan paling hebat. Sepertinya mengasyikan melihatku--tunggu, apa sebutan mereka?--ah, buta akan cinta! Memang, schadenfreude--kesenangan di atas penderitaan orang lain--terkadang membuat kita bahagia. Ya, manusia kan makhluk egois.

Eh, maaf! Maaf! Aku malah membicarakan hal-hal lain. Yaa, kau tahulah. Mengenang adalah perasaan paling luar biasa yang bisa membuat seseorang hidup atau mengakhiri hidup.

Baik, seperti kataku tadi, aku menitipkan rinduku untukmu. Maka, ketika rindu merasuk, bawalah matamu pada kerlipnya bintang dan gelapnya malam. Di sana dapat kau temukan rindu dan hatiku yang tumbuh untukmu, walau kini ia sudah belajar merelakan.

Ngomong-ngomong, selamat tahun baru! Seperti biasanya, tahun baru untuk awal baru, bukan?:)